Dapat mencicipi sensasi minum Kopi Flores di Wae Rebo secara langsung adalah salah satu special moment bagi saya. Sensasinya luar biasa ketika saya dapat merasakan minum kopi Flores langsung ditempat pembuatannya, saya dapat melihat secara langsung bagaimana bijih kopi itu dipetik, dijemur, disangrai, ditumbuk hingga diseduh langsung didepan saya. Ditambah keramahan dan kehangatan warga sana semakin menambah spesial ritual minum kopi kala itu meskipun sedang di musim asap.
Syukurlah hari ini Derawan dan sekitarnya mulai sedikit cerah daripada kemaren, beruntung kabut asapnya mulai menipis. Sedih kan rasanya pas lagi liburan gini gak bisa nikmatin keindahan Pulau-pulau disini dengan maksimal karena terhalang kabut asap.
Trekking menuju Danau Kakaban, trekkingnya cuma bentar gak nyampe 5 menit. Danau air payau disini unik banget, karena memiliki ekosistem yang unik dimana didalamnya terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Jadi lo bisa berenang bareng ubur-ubur yang banyak banget jumlahnya tapi gak menyengat, anemon yang berwarna putih dan algae yang banyak banget di dasar danau. Sayangnya karena gue geli ama ubur-ubur jadi gue gak nyelam lama, cuma jadi penonton aja.
Ngomong – ngomong, udah kangen nih ama langit biru, tiga hari disini gak ada sama sekali matahari muncul, asap dimana-mana. Yuk jangan sampe kita jadi saksi diam tanpa aksi, gabung dan tunjukin aksi kalian melawan asap di http://melawanasap.com.
Semoga kabut asap disini cepat berlalu. Sempat kaget pas nyampe Berau disambut dengan kabut asap, sempat sesak nafas sedikit. Ditambah ketika perjalanan dari Berau ke Tanjung Batu banyak hutan terbakar. Efeknya, lautan di Derawan jadi gak begitu biru, langit gelap, pandangan terbatas. Sekali lagi, semoga kabut asap ini cepat berlalu.
Harapan saya adalah juga untuk kedepannya tidak adal lagi oknum yang mementingkan kepentingan pribadi. Kalau begini kan kasihan masyarakat sekitar yang tidak tahu apa – apa harus menghirup asap setiap hari. Padahal awalnya Berau yang tanpa asap sangat indah sekali bak surga dunia.