Beberapa macam obat yang dapat mengatasi reaksi alergi

Alergi pada makanan merupakan reaksi abnormal yang akan muncul di tubuh dikarenakan sistem imun keliru akan menganggap makanan tersebut sebagai zat yang membahayakan tubuh. Bagi orang yang mempunyai alergi pada makanan, untuk sistem imun pada tubuhnya akan lepaskan histamin dan antibodi agar bisa melawan zat berbahaya tertentu. Bahan kimia lain dan juga histamin yang bisa menyebabkan alergi akan muncul setelah mengkonsumsi makanan. Lalu, obat apa saja yang yang bisa mengatasi hal tersebut.

Bila gejala reaksi alergi itu muncul setelah kalian konsumsi makanan tertentu, kalian bisa mencoba untuk menggunakan salah satu mecam obat sebagai berikut ini:

1. Inhibitor leukotrien

Inhibitor leukotrien merupakan salah satu obat yang dapat hambatkan keluarnya leukotrien, bahan kimia yang lainnya dapat diproduksi agar bisa memicu alergi yang muncul. Jenis obat yang satu ini dapat meredakan gejala-gejala alergi pada makanan seperti bersin, pilek, hingga hidung tersumbat.

Namun sayangnya, obat yang satu ini mempunyai efek samping yang bisa dampak untuk psikolog paad penggunanya, contohnya seperti halusinasi, susah tidur, cemas, mudah marah hingga depresi.

2. Obat antidiare

Diare merupakan salah satu gejala reaksi alergi pada makanan yang bisa saja muncul untuk beberapa orang. Bila diare tersebut dibiarkan saja, masalah pencernaan tersebut dapat sebabkan kalian bisa menjadi lemas dikarenakan dehidrasi.

Dengan begitu cara megatasi masalah yang satu ini, kalian bisa gunakan obat diare generik yang dapat dibeli di apotik. Akan tetapi, obat yang seperti Imodium atau loperamide dan juga seperti Pepto-Bismol atau subsalisilat yang biasa diresepkan oleh dokter bagi gejala reaksi alergi yang tidak bisa membuat diare kalian semakin parah seperti fases yang hanya keluar cairan.

Loperamide yang memiliki tugas untuk bekerja untuk perlambaatkan gerakan feses pada sepanjang usus yang mungkin kelebilan cairan yang akan diserap oleh tubuh kalian. Selain itu, bismut subsalisilat mempunyai tugas untuk bekerja dalam menyeimbangkan jumlah cairan yang terdapat pada usus. Dengan begitu feses yang akan dikeluarkan menjadi lebih keras dan padat.